Sistemkami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS penyakit bakteri pada usus. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll.
Sistemkami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS penyakit infeksi bakteri yang
Kolitisulseratif adalah penyakit radang usus yang memicu terjadinya peradangan kronis serta perlukaan di lapisan terdalam usus besar dan juga rektum. Sementara penyakit Crohn biasanya peradangan menyebar hingga ke dalam jaringan yang terkena. Sering kali, peradangan mengenai area yang berbeda di saluran pencernaan.
JawabanTTS. Sistem kami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS penyakit infeksi usus . Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu.
Infeksiusus atau enterokolitis adalah penyakit radang usus yang disebabkan oleh mikroorganisme, seperti virus, bakteri, dan parasit. Biasanya, infeksi terjdi karena seseorang mengonsumsi makanan atau air yang sudah terkontaminasi. Tak hanya itu, kontak dengan orang yang telah terinfeksi juga bisa menjadi sarana penularan penyakit ini.
Vay Tiền Trả Góp 24 Tháng. Diare parah yang tidak ditangani dengan baik dapat berakibat fatal, terutama pada anak-anak. Diare yang parah dapat mengakibatkan demam, turunnya berat badan, hingga feses berdarah. 2. Sembelit konstipasi Frekuensi buang air besar setiap orang berbeda-beda. Ada yang bisa buang air besar setiap hari atau sekali dalam seminggu. Anda bisa dikatakan mengalami sembelit konstipasi apabila frekuensi BAB tiba-tiba lebih jarang atau lebih sulit dari biasanya. Sembelit adalah penyakit pada sistem pencernaan yang disebabkan oleh perubahan pola makan atau asupan nutrisi. Faktor-faktor yang kerap menjadi penyebabnya antara lain terlalu banyak minum susu, kekurangan asupan serat, kekurangan asupan air, kurang aktif bergerak, sedang mengonsumsi obat antasida, atau sedang stres. Anda bisa mencegah dan mengatasi sembelit dengan memperbanyak konsumsi makanan berserat, minum air, dan berolahraga. 3. GERD Gastroesophageal reflux disease Gastroesophageal reflux disease GERD adalah penyakit pada sistem pencernaan yang ditandai dengan naiknya asam lambung naik menuju kerongkongan. Jika tidak ditangani, asam lambung yang naik dapat menyebabkan iritasi pada lapisan dalam kerongkongan. Gejala umum GERD meliputi rasa terbakar pada dada heartburn terutama pada malam hari atau setelah makan. Faktor-faktor yang meningkatkan risiko timbulnya GERD yakni obesitas, kehamilan, hernia, dan terhambatnya pengosongan lambung. Gangguan pencernaan ini juga bisa dipicu oleh kebiasaan merokok, makan dalam porsi besar, dan konsumsi aspirin. 4. Gastroenteritis Gastroenteritis merupakan penyakit infeksi pada sistem pencernaan yang menyerang lambung dan usus. Penyakit ini dikenal juga sebagai flu perut atau muntaber. Semua orang dapat mengalaminya, tapi anak berusia di bawah lima tahun biasanya lebih rentan. Gejala utama gastroenteritis di antaranya diare, demam, sakit perut, dan mual atau muntah. Penyebab utama flu perut adalah infeksi rotavirus dan norovirus. Selain itu, kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, parasit giardia, serta zat kimia beracun yang terdapat dalam jenis jamur tertentu. Penyakit ini bisa menjadi berbahaya bila pasien mengalami dehidrasi parah karena tidak mendapatkan cukup cairan. Pasien yang menunjukkan ciri-ciri dehidrasi parah harus segera mendapatkan penanganan di rumah sakit. 5. Keracunan makanan Seseorang dapat mengalami keracunan makanan bila mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi oleh mikroba yang mengeluarkan racun. Mikroba yang sering menyebabkan keracunan makanan di antaranya E. coli, salmonella, C. botulinum, shigella, dan parasit giardia. Kontaminasi bukan hanya dapat terjadi selama proses produksi atau pengemasan makanan. Teknik penyimpanan atau pengolahan makanan yang keliru juga sering kali menjadi penyebab seseorang mengalami keracunan. Keracunan makanan ditandai dengan mual, muntah, sakit perut, dan demam. Anda mungkin juga bisa mengalami diare encer atau berdarah, tergantung tingkat keparahan penyakit. 6. Penyakit kantong empedu Segala macam peradangan, infeksi, penyumbatan, serta pembentukan batu empedu merupakan bagian dari penyakit kantong empedu. Kantong empedu adalah organ penampung cairan empedu yang terletak di bagian bawah hati. Jenis penyakit kantong empedu yang paling umum adalah sebagai berikut. Kolesistitis peradangan kantong empedu. Pembentukan batu pada kantong atau saluran empedu. Pertumbuhan jaringan pada kantong empedu. Kelainan bawaan lahir pada kantong empedu. Chronic acalculous gallbladder disease berkurangnya kemampuan gerak kantong empedu untuk mengeluarkan cairan empedu. Primary sclerosing cholangitis peradangan dan pembentukan jaringan parut pada kantong empedu. Gejala paling umum dari penyakit sistem pencernaan ini adalah nyeri berkala pada perut sebelah kanan dekat tulang rusuk. Rasa nyeri dapat menjalar hingga punggung belakang atau tulang dada, serta dibarengi mual atau muntah dan penyakit kuning. 7. Penyakit liver Jenis penyakit pencernaan yang menyerang hati dapat disebabkan oleh infeksi virus, konsumsi alkohol secara berlebihan, hingga faktor genetik. Melansir National Library of Medicine AS, berikut adalah beberapa jenis penyakit liver yang paling umum. Penyakit akibat virus seperti hepatitis A, B, dan C. Penyakit akibat racun atau konsumsi alkohol dan obat-obatan yang berlebihan, misalnya penyakit perlemakan hati. Penyakit liver keturunan, seperti hemokromatosis dan penyakit Wilson. Kanker hati. Tanda dan gejala umum dari penyakit hati sangat beragam, beberapa yang paling umum meliputi kulit dan mata yang tampak kekuningan jaundice, warna urine gelap, warna tinja pucat, menghitam, atau terkontaminasi darah, mengalami kelelahan kronis, mual atau muntah, kulit tubuh cenderung mudah memar. Seiring waktu, gangguan pada liver bisa menyebabkan luka dan pembentukan jaringan parut sirosis hati yang berakibat fatal bila tidak ditangani. 8. Radang usus buntu apendisitis Radang usus buntu atau apendisitis ditandai dengan peradangan pada apendiks alias usus buntu. Hal ini bisa disebabkan karena usus buntu tersumbat oleh tinja, benda asing, kanker, atau infeksi. Gejala umum dari radang usus buntu meliputi nyeri di dekat area pusar, mual dan muntah, demam, susah kentut, nyeri saat kencing, dan perut kram. Apendisitis perlu ditangani dengan operasi pengangkatan usus buntu. Radang usus buntu yang dibiarkan bisa mengarah pada infeksi selaput rongga perut peritoneum. 9. Gangguan usus Ada sejumlah gangguan yang dapat menyerang usus kecil dan usus besar. Beberapa penyakit disebabkan oleh infeksi atau peradangan. Berikut adalah beberapa contoh penyakit yang dapat menyerang usus kecil. Hernia inguinalis keluarnya sedikit bagian usus kecil keluar dari rongga perut. Penyakit celiac peradangan pada usus halus yang dipicu oleh konsumsi makanan mengandung gluten. Inflammatory bowel diseasesegala macam penyakit yang ditandai dengan peradangan pada usus, termasuk penyakit Crohn. Ulkus peptikum dikenal sebagai tukak lambung, ini adalah gangguan sistem pencernaan yang disebabkan oleh luka pada lapisan lambung atau usus halus. Penyakit lainnya seperti perdarahan, penyumbatan, infeksi, atau kanker pada usus halus. Sementara itu, berikut adalah jenis penyakit sistem pencernaan yang terjadi pada usus besar. Kolitis peradangan dan iritasi pada lapisan dalam usus besar. Penyakit ini adalah salah satu bentuk dari inflammatory bowel disease. Divertikulosis pembentukan kantong kecil pada saluran pencernaan, terutama usus besar. Bila kantong meradang atau terinfeksi, kondisi ini disebut sebagai divertikulitis. Polip usus besar pertumbuhan jaringan atau benjolan pada lapisan dalam usus besar. Kanker usus besar pembentukan jaringan tumor pada lapisan dalam usus besar. Kondisi ini juga dapat berawal dari polip usus besar. 10. Ambeien/wasir hemoroid Ambeien atau wasir adalah peradangan dan pembengkakan pada pembuluh darah di sekitar anus. Gejala utama wasir adalah rasa nyeri pada anus dan keluarnya darah saat buang air besar. Salah satu faktor yang paling sering menyebabkan wasir adalah kebiasaan mengejan terlalu keras atau lama ketika buang air besar. Masalah ini biasanya dialami oleh penderita sembelit kronis yang kekurangan asupan serat. Ambeien dapat menyebabkan rasa sakit hebat saat buang air besar sehingga Anda mungkin takut untuk buang air besar. Padahal, menahan buang air besar justru bisa membuat ambeien tambah parah. 11. Jenis penyakit pencernaan lainnya Selain masalah kesehatan yang telah disebutkan di atas, berikut jenis penyakit lain yang kerap ditemukan pada sistem pencernaan. Fisura ani robekan pada anus akibat kebiasaan mengejan saat buang air besar. Intoleransi makanan kesulitan mencerna makanan karena tubuh terlalu sensitif terhadap kandungan tertentu dalam makanan. Pankreatitis peradangan pada pankreas, organ penghasil hormon pencernaan dan insulin. Splenomegali pembesaran pada limpa, organ yang mengatur peredaran getah bening dan beberapa fungsi imun. Pruritus ani rasa gatal pada anus yang dapat disebabkan oleh penyakit kulit atau gangguan lain pada sistem pencernaan. Perdarahan feses munculnya darah pada feses akibat penyakit tertentu pada sistem pencernaan. Proctitis peradangan pada lapisan dalam rektum. Sistem pencernaan manusia terdiri dari saluran pencernaan serta organ pelengkap seperti liver, empedu, dan kantong empedu. Tiap komponen sistem pencernaan dapat mengalami masalah akibat peradangan, infeksi, tumor, dan lain-lain. Catatan akhir Beberapa penyakit pada sistem pencernaan mungkin bersifat ringan. Namun, ada pula gangguan yang dapat menimbulkan komplikasi. Maka dari itu, jangan abaikan gejala yang muncul. Jika gejala berlangsung berhari-hari dan tidak kunjung membaik, segeralah berkonsultasi kepada dokter.
Infeksi usus enterokolitis atau koloenteritis adalah peradangan yang terjadi pada usus. Simak penyebab, gejala, dan pengobatannyaInfeksi usus enterokolitis atau koloenteritis adalah peradangan yang terjadi pada usus. Simak penyebab, gejala, dan pengobatan infeksi usus di sini. Pengertian Infeksi usus adalah peradangan yang terjadi pada usus, baik yang terjadi di usus kecil duodenum, jejunum, dan ileum maupun di usus besar kolon. Peradangan ini terjadi pada lapisan dalam usus sehingga menimbulkan berbagai gejala. Secara keseluruhan, ada beberapa jenis infeksi usus enterokolitis atau koloenteritis Colitis pseudomembrane Peradangan berat yang terjadi di usus besar. Peradangan terjadi karena peningkatan bakteri Clostridium difficile dalam jumlah besar. Normalnya bakteri ini memang terdapat pada usus besar. Namun, peningkatan tak terkendali jumlah bakteri tersebut dapat memicu terjadinya peradangan. Necrotizing enterocolitis Terbentuknya jaringan mati nekrosis dalam usus. Kondisi ini sering terjadi pada bayi prematur. Hal lain yang perlu diketahui dari infeksi usus ini adalah kemungkinan terjadinya komplikasi pada penderita necrotizing enterocolitis NEC, seperti gangguan hati dan usus berlubang. Antibiotic-associated enterocolitis Infeksi usus yang terjadi akibat konsumsi antibiotik yang menyebabkan banyak bakteri mati. Pada saat itu, bakteri Clostridium difficile mudah menyerang dan menginfeksi. Hemorrhagic enterocolitis Infeksi usus akibat bakteri Escheria coli. Infeksi usus ini bisa menyebabkan komplikasi berbahaya, seperti gagal ginjal, kerusakan saraf, dan stroke. Artikel Lainnya Sering Sakit Perut Pertanda Infeksi Usus? Penyebab Ada beberapa penyebab infeksi usus tergantung tipenya. Berikut beberapa penyebabnya Necrotizing Enterocolitis Infeksi usus ini diikuti oleh kematian jaringan pada lapisan dalam usus. Tipe ini lebih sering ditemui pada bayi yang lahir prematur atau bayi yang sakit. Penyebab pastinya masih belum diketahui. Namun, beberapa pendapat merujuk pada sistem kekebalan tubuh yang belum sempurna sehingga bayi lebih mudah terinfeksi bakteri. Ada pula dugaan lain, yaitu karena terlalu banyak memberi makan bayi dan hilangnya aliran darah atau oksigen ke usus. Biasanya bayi menjadi tidak mau makan sama sekali, rewel, dan menunjukkan beberapa gejala tertentu. Misalnya, perut kembung, bengkak atau berubah warna, buang air besar BAB berdarah, diare, dan muntah. Gejala infeksi umum juga dapat muncul dalam bentuk demam, gangguan pernapasan, dan kelelahan. Oleh karena itu, tipe infeksi pada bayi ini dapat berakibat fatal. Antibiotic-associated Enterocolitis Penyakit usus halus ini terjadi ketika seseorang tengah mengonsumsi antibiotik yang menyebabkan banyak bakteri mati. Pada saat itu, bakteri Clostridium difficile dapat dengan mudah menyerang dan menginfeksi. Bakteri tersebut menghasilkan racun yang dapat merusak dinding dalam usus. Gejala bisa timbul pada 10 hari setelah mengonsumsi antibiotik. Biasanya gejala yang terjadi meliputi perut kembung, kram perut, diare cair, demam, lelah, merasa tidak sehat, dan nyeri perut hebat. Colitis Pseudomembrane Infeksi jenis ini biasanya juga berhubungan dengan antibiotik dan merupakan kelanjutan dari antibiotic-associated enterocolitis. Colitis pseudomembrane juga melibatkan peradangan lapisan usus dan usus itu sendiri. Gejalanya meliputi diare cair dengan aroma yang sangat busuk, demam, dan kram perut yang disertai nyeri. Dalam pemeriksaan tinja, juga dapat ditemukan sel darah putih, lendir, dan protein. Artikel Lainnya Kunci Hidup Sehat Berawal dari Usus yang Sehat, Benarkah? Hemorrhagic Enterocolitis Infeksi usus ini dapat disebabkan oleh racun bakteri Escheria coli. Ciri-ciri infeksi usus ini meliputi kram perut hebat, diare cair, diare berdarah, dan demam. Infeksi ini dapat menyebabkan komplikasi berbahaya jika tidak diobati. Bakteri biasanya masuk ke peredaran darah dan menginfeksi organ lainnya. Dalam kasus yang parah, penderita dapat mengalami sindrom hemolitik uremik yang meliputi gagal ginjal, kerusakan saraf, dan stroke. Diagnosis Dokter akan menetapkan diagnosis infeksi usus berdasarkan riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik. Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan seperti tes darah tes kultur darah tes tinja CT scan MRI Selain itu, pemeriksaan USG juga dapat dilakukan. Tujuannya untuk memeriksa kondisi usus kecil dan usus besar lebih saksama. Gejala Gejala infeksi secara umum biasanya dikeluhkan oleh penderitanya meliputi demam bengkak sekitar perut mual muntah diare lelah merasa tidak sehat buang air besar berdarah Pengobatan Penanganan infeksi usus dilakukan sesuai dengan tipe infeksi, tingkat keparahan, serta perkembangan penyakit. Berikut adalah beberapa penanganan dan obat infeksi usus yang akan dilakukan oleh dokter 1. Perbaikan Volume dan Sirkulasi Cairan Biasanya prinsip awal penanganan infeksi pencernaan dengan riwayat kelainan dalam buang air besar adalah menyingkirkan kemungkinan terjadinya dehidrasi. Sangat penting untuk tidak kehilangan terlalu banyak nutrisi, seperti natrium dan kalium. Tubuh Anda membutuhkan senyawa-senyawa tersebut dalam jumlah tertentu agar dapat berfungsi dengan baik. Penderita akan dirawat untuk diawasi dengan saksama, termasuk mendapatkan pertolongan awal berupa infus untuk mengganti cairan yang hilang dari diare. Beberapa kasus infeksi bahkan membutuhkan transfusi darah atau trombosit. 2. Transplantasi Mikrobial Tinja Pada kasus kambuh kembali, dokter akan melakukan transplantasi mikrobial tinja, yaitu mengganti mikroorganisme pada usus yang rusak dengan bakteri normal pada donor. Pengobatan dengan obat antidiare tidak dilakukan karena dapat memperburuk infeksi usus. 3. Antibiotik Antibiotik tergolong jarang digunakan pada penderita infeksi usus ringan karena dapat menimbulkan infeksi yang lain dan bahkan komplikasi yang lebih buruk. Namun, dalam beberapa kasus, ada kalanya antibiotik diberikan untuk mencegah serangan bakteri tertentu dan perjalanan penyakit memburuk. 4. Pembedahan Operasi atau tindakan pembedahan mungkin akan dilakukan pada pasien yang jaringan ususnya sudah rusak dan timbul beberapa komplikasi. Pada penderita enteritis radiasi, misalnya, Anda mungkin memerlukan perubahan pada terapi radiasi. Anda bahkan mungkin perlu menghentikan radiasi sepenuhnya dan dalam beberapa kasus, mungkin perlu dilakukan prosedur pembedahan untuk memotong bagian usus yang telah rusak. Artikel Lainnya Wajib Tahu, Ini Fungsi Usus Halus untuk Kesehatan Anda Pencegahan Infeksi usus memang sulit dicegah dengan tindakan yang spesifik. Namun, ada baiknya Anda melakukan langkah berikut untuk menjaga kondisi tubuh dan pencernaan memperkuat daya tahan tubuh dengan makanan sehat dan cukup istirahat menghindari atau batasi makanan yang sulit dicerna seperti makanan pedas, produk susu dan olahannya, atau daging merah memperhatikan kebersihan makanan. Cuci dan masak bahan makanan dengan baik dan benar lakukan langkah mudah yang selalu dianjurkan untuk mencegah berbagai penularan penyakit, yaitu mencuci tangan secara teratur. Lakukan sebelum makan, sebelum dan setelah memasak, juga setiap kali selesai beraktivitas di luar rumah atau dari kamar kecil. Komplikasi Berikut adalah beberapa komplikasi yang mungkin terjadi akibat infeksi usus yang tidak ditangani dengan baik dan segera Dehidrasi Infeksi usus bisa menyebabkan penderitanya kehilangan cairan melalui keringat, muntah, dan diare. Jika gejalanya parah, tidak ditangani dengan baik, berlangsung kronis, atau dalam kasus enteritis radiasi, Anda berisiko lebih tinggi mengalami dehidrasi. Belum lagi bayi dan anak kecil juga sangat rentan terhadap dehidrasi. Karena termasuk risiko kesehatan yang serius, segera cari bantuan jika Anda atau orang di sekitar Anda menunjukkan tanda-tanda dehidrasi. Perubahan Kesehatan Pencernaan Para peneliti telah menemukan bahwa infeksi usus benar-benar dapat mengubah keseimbangan mikrobioma dalam tubuh. Hal ini berarti Anda akan mengalami penurunan jumlah dan variasi bakteri baik di usus Anda. Artinya, kesehatan pencernaan dapat terganggu. IBS Pasca-Infeksi Salah satu kemungkinan komplikasi infeksi usus adalah post-infectious Irritable Bowel Syndrome IBS. Kondisi ini menyerupai IBS dan menyebabkan gejala seperti diare, mual, kram perut, atau sembelit. Penelitian telah menunjukkan IBS pasca-infeksi memengaruhi sekitar 5 dan 32 persen orang yang menderita gastroenteritis. Kolitis dan Crohn Disease Beberapa orang dengan gastroenteritis dapat mengembangkan kolitis ulserativa atau penyakit Crohn. Ini adalah kondisi yang menyebabkan radang saluran pencernaan dan dapat berlangsung kronis. Para peneliti percaya bahwa reaksi sistem kekebalan tubuh yang abnormal mungkin menjadi pemicunya. Ketika sistem kekebalan mencoba melawan virus atau bakteri, mereka mungkin juga menyerang sel-sel di saluran pencernaan Anda. Dapatkan informasi lainnya seputar kesehatan, penyakit, dan obat dengan mengunduh aplikasi KlikDokter. HNS/AYU Terakhir Diperbaharui 27 Desember 2021 Diperbaharui oleh dr. Muhammad Iqbal Ramadhan Ditinjau oleh dr. Muhammad Iqbal Ramadhan Referensi Healthline. Diakses 2021. Enteritis. Health Grades. Diakses 2021. Enteritis. Everyday Health. Diakses 2021. What Are the Complications of Gastroenteritis?
Sistem kami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS penyakit usus yang menular. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS Teka Teki Silang populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. Masukkan juga jumlah kata dan atau huruf yang sudah diketahui untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Gunakan tanda tanya ? untuk huruf yang tidak diketahui. Contoh J?W?B
Pengertian infeksi ususInfeksi usus atau enterokolitis adalah penyakit radang usus yang disebabkan oleh mikroorganisme, seperti virus, bakteri, dan parasit. Biasanya, infeksi terjdi karena seseorang mengonsumsi makanan atau air yang sudah terkontaminasi. Tak hanya itu, kontak dengan orang yang telah terinfeksi juga bisa menjadi sarana penularan penyakit ini. Demikian pula dengan kontak dengan barang yang tercemar. Misalnya mainan, lap, dan peralatan makan. Bagi orang yang sehat, enterokolitis kemungkinan akan pulih dengan sendirinya dan tidak menimbulkan komplikasi. Namun untuk kalangan lanjut usia dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, penyakit ini mungkin saja membahayakan. Dalam memberantas penyakit ini, pencegahan adalah kunci utamanya. Pasalnya, infeksi usus terutama akibat virus tidak memiliki pengobatan yang efektif. Pencegahan yang optimal bisa dilakukan dengan menghindari makanan dan minuman yang terkontaminasi. Selain itu, mencuci tangan dengan sabun secara rutin wajib dilakukan. Jenis-jenis infeksi usus Ada beberapa jenis infeksi usus atau enterokolitis, yang masing-masing memiliki gejala dan penyebab yang berbeda. Enterokolitis nekrotikans Enterokolitis nekrotikans terjadi karena adanya kematian jaringan di lapisan usus yang menyertai peradangan. Kondisi ini paling sering terjadi pada bayi prematur. Enterokolitis terkait antibiotik Enterokolitis juga bisa berkembang setelah pemberian antibiotik. Obat ini bisa jadi menyebabkan kematian massal pada bakteri baik. Akibatnya, tercipta lingkungan sempurna untuk bakteri jahat berkembang dan menyebabkan infeksi, seperti Clostridium difficile. Enterokolitis pseudomembran Enterokolitis pseudomembran melibatkan peradangan pada lapisan usus. Kondisi ini biasanya terjadi karena infeksi bakteri dan setelah seseorang minum antibiotik. Sebagian besar pengidap enterokolitis pseudomembran juga menderita enterokolitis terkait antibiotik. Namun tidak selalu demikian. Enterokolitis hemoragik Enterokolitis hemoragik adalah jenis peradangan lain yang terjadi karena infeksi bakteri. Strain tertentu dari bakteri E. coli menginfeksi usus, menghasilkan racun yang memicu masalah pada tubuh. Infeksi usus mungkin dapat menimbulkan risiko yang parah jika tidak diobati. Misalnya, bakteri masuk ke aliran darah dan menyebar serta merusak organ lain. Dalam kasus yang parah, penderita juga bisa mengalami sindrom uremik hemolitik. Penyakit ini akan meningkatkan risiko gagal ginjal, kerusakan saraf, dan stroke. Tanda dan gejala infeksi ususBeberapa gejala infeksi usus yang umumnya muncul meliputi Diare Mual Muntah Sakit perut Demam Sakit kepala Beberapa penderita mungkin mengalami gejala infeksi usus berupa munculnya darah di dalam feses. Kondisi ini bisa juga muncul dalam kasus infeksi yang biasa dikenal dengan disentri. BAB berdarah bisa disebabkan bakteri atau parasit. Namun hal ini mungkin menandakan adanya sesuatu yang serius dalam tubuh Anda. Penyebab infeksi ususPenyebab infeksi usus bisa berupa virus, bakteri, atau parasit lain di bawah ini Virus Norovirus Norovirus bisa menyebabkan gastroenteritis. Rotavirus Rotavirus merupakan kelompok virus yang sering menginfeksi bayi dan anak-anak. Penularannya juga sangat mudah, yaitu melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi muntahan atau tinja penderita. Adenovirus Gejala yang paling umum dari infeksi adenovirus adalah gangguan pernapasan. Namun virus ini juga bisa emicu diare, demam, konjungtivitis, infeksi kandung kemih, dan ruam. Bakteri Clostridium perfringens Clostridium perfringens merupakan penyebab umum dari keracunan makanan. Gejalanya akan muncul dengan cepat dan berkurang atau hilang dalam waktu 24 jam. Campylobacter jejuni Campylobacter jejuni sering dikaitkan dengan memakan daging ayam dan susu yang sudah terkontaminasi. Bakteri ini sering menginfeksi anak-anak terutama di usia dua tahun ke bawah, lansia, dan pengidap malnutrisi. Salmonella Salmonella umummnya ditularkan melalui makanan, terutama daging, telur, ayam, seafood, dan susu. Gejalanya meliputi diare, demam, dan sakit perut yang timbul antara 12-72 jam setelah konsumsi makanan yang sudah tercemar. Shigella Shigella paling sering ditemukan di negara berkembang. Gejala infeksinya bisa berupa sakit perut, muntah, diare berdarah, dan disertai lendir. E. coli E. coli merupakan penyebab paling umum dari diare wisatawan. Helicobacter pylori H. pylori merupakan penyebab infeksi usus yang terkait dengan tukak pada lambung dan usus 12 jari. Pada kebanyakan kasus, infeksi ini tidak bergejala. Staphylococcus aureus Staphylococcus aureus adalah bakteri yang paling sering memicu keracunan makanan. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan serangan mendadak yang hebat seperti mual, kram, muntah, dan diare selama 1 hingga 2 hari. Yersinia enterocolitica Y. enterocolitica adalah penyebab diare dan sakit perut yang jarang. Bakteri ini biasanya menginfeksi produk daging mentah atau setengah matang. Kontaminasi bisa juga terjadi pada es krim dan susu. Parasit Giardia lamblia Giardia lamblia paling sering ditemukan pada pelancong yang mengalami diare kronis. Kriptosporidiosis Parasit ini disebarkan melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Amoebiasis Amoebiasis merupakan parasit yang kerap menyerang kalangan dewasa muda. Faktor risiko infeksi usus Beberapa faktor risiko infeksi usus yang sebaiknya diwaspadai antara lain Anak-anak Anak-anak lebih berisiko menderit infeksi usus karena sistem kekebalannya belum berkembang dengan sempurna. Lansia Sistem kekebalan orang lansia cenderung menurun, sehingga mereka lebih rentan untuk mengalami infeksi usus. Tempat umum Kerumunan dapat menjadi lingkungan penularan infeksi usus. Misalnya, di sekolah, tempat ibadah, kantor, atau asrama. Orang dengan sistem imun lemah Jika daya tahan tubuh lemah, risiko infeksi akan meningkat, termausk infeksi usus. Misalnya pada penderita HIV/AIDS, orang yang menjalani kemoterapi, atau orang yang menggunakan imunosupresan. Diagnosis infeksi ususUntuk memastikan diagnosis infeksi usus dan menentukan jenisnya, dokter bisa melakukan beberapa langlah pemeriksaan di bawah ini Tanya jawab Dokter akan menanyakan gejala, faktor risiko, serta riwayat penyakit pasien. Pemeriksaan fisik Dokter akan memeriksa tubuh pasien untuk mencari tanda-tanda infeksi usus. Pemeriksaan tinja Pemeriksaan sampel tinja bertujuan mengetahui ada tidaknya struktur tinja yang abnormal dan menemukan mikroorganisme penyebab infeksi. Tes darah Tes darah dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya tanda-tanda infeksi. Kolonoskopi Kolonoskopi bertujuan melihat kondisi bagian dalam dari saluran pencernaan. Prosedur ini biasanya dilakukan jika pasien mengalami gejala yang berat guna menyingkirkan kemungkinan adanya penyakit pencernaan lain Cara mengobati infeksi ususSecara umum, pengobatan infeksi usus ditujukkan untuk mencegah dehidrasi dan mempertahankan nutrisi. Oleh karena itu, saat terserang penyakit ini, pasien perlu mengonsumsi banyak air dan makan makanan yang lunak. Untuk konsumsi air, dapat ditambahkan dengan oralit dapat dibuat di rumah dengan mencampurkan satu sendok teh gula dan setengah sendok teh garam ke dalam satu liter air. Makanan yang perlu dihindari adalah yang mengandung susu, makanan berlemak, dan alkohol karena dapat memperparah diare. Terapi spesifik untuk infeksi usus tergantung penyebabnya. Jika infeksi disebabkan oleh virus, biasanya tidak ada terapi spesifik yang diberikan. Sementara itu, infeksi bakteri membutuhkan antibiotik dengan pilihan jenis antibiotik tergantung dengan jenis bakteri penyebab. Obat yang biasanya digunakan untuk infeksi usus adalah fluorokuinolon, metronidazole, azitromisin, dan trimethoprim-sulfamethoxazole. Untuk infeksi parasit, biasanya akan diberikan obat antiparasit. Komplikasi infeksi usus Komplikasi infeksi usus, terutama yang disebabkan oleh virus, adalah dehidrasi. Kondisi ini terjadi karena tubuh pasien kehilangan banyak air, garam, serta mineral penting. Pada penderita dengan gejala ringan, mencukupi cairan tubuh dapat dilakukan untuk mencegah dehidrasi. Namun pada bayi, manula, dan orang dengan sistem imun lemah, dehidrasi bisa menjadi masalah yang serius. Jika dehidrasi sudah parah, rawat inap mungkin diperlukan agar cairan tubuh dapat diganti melalui infus. Meski jarang, dehidrasi juga dapat berakibat fatal jika terus dibiarkan. Cara mencegah infeksi ususKarena penyebab infeksi usus kebanyakan ditularkan melalui makanan, maka perilaku hidup sehat diperlukan untuk mencegah infeksi usus, seperti Mencuci tangan, terutama sebelum makan Disinfeksi benda-benda yang terkontaminasi misalnya permukaan meja yang sebelumnya terkontaminasi dengan muntahan anak Mencuci bahan makanan yang akan dimasak hingga bersih Memasak makanan hingga matang, terutama daging dan telur Saat bepergian ke negara berkembang, selalu minum dari air mineral kemasan Hindari kontak dekat dengan penderita infeksi usus Infeksi rotavirus dapat dicegah dengan vaksin Kapan Harus Berkonsultasi dengan DokterAnda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala-gejala seperti di bawah ini Gejala berat, seperti diare lebih dari enam kali sehari, sakit perut yang parah Diare berkepanjangan, yakni lebih dari dua hari Demam tinggi Darah atau lendir pada tinja Gejala dehidrasi, seperti rasa haus berlebihan dan frekuensi buang air kecil berkurang atau jumlah urine yang lebih sedikit Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan DokterSebelum melakukan kunjungan ke dokter, persiapkan beberapa hal di bawah ini Buatlah daftar seputar gejala yang muncul. Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang dialami oleh pasien. Demikian pula dengan riwayat medis keluarga. Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang dikonsumsi oleh pasien. Catat riwayat perjalanan yang baru-baru ini Anda lakukan. Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin diajukan kepada dokter. Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi saat berkonsultasi ke dokter. Mereka bisa memberi dukungan moral maupun membantu mengingat informasi yang disampaikan dokter. Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat KonsultasiDokter kemungkinan akan mengajukan pertanyaan berikut Apa saja gejala yang dirasakan pasien? Apakah Anda memiliki faktor risiko terkait infeksi usus? Apakah Anda rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu? Apakah Anda pernah mencari bantuan medis? Bila iya, apa saja pengobatan yang telah Anda coba? Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis infeksi usus agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
NilaiJawabanSoal/Petunjuk TIFUS Penyakit infeksi bakteri yang menyerang usus TETANUS Penyakit akibat infeksi luka oleh bakteri DISENTRI Penyakit radang selaput lendir usus besar dengan gejala berak-berak bercampur lendir TRAKOM Penyakit infeksi pada mata yang disebabkan oleh bakteri bernama Chlamydia trachomatis KUSTA Penyakit yang menyerang kulit dan saraf KANKER Penyakit yang disebabkan oleh ketidakteraturan perjalanan hormon yang mengakibatkan tumbuhnya daging pd jaringan tubuh yang normal; tumor ganas - ko... VIRUS Mikroorganisme penyebab penyakit, lebih kecil dari bakteri KUMAN Bakteri penyakit KATARAK Penyakit yang menyerang mata BRONKITIS Penyakit yang menyerang paru-paru KOLERA Penyakit yang menyerang perut BUNTU Usus ... nama penyakit ASMA Penyakit yang menyerang pernapasan; bengek BAKTERIOFAG Virus yang menyerang bakteri GONDOK Penyakit yang menyerang leher JERAWAT Penyakit Kulit Yang Biasa Menyerang Wajah TUBERKULOSIS Salah satu penyakit yang menyerang paru-paru TULANG Osteoporosis adalah penyakit yang menyerang ... ANTRAKS Penyakit mematikan yang disebabkan bakteri Bacillus anthracis LEPRA Penyakit yang disebabkan bakteri Mycobacterium leprae PATOGEN Penyakit yang menyerang tanaman serealia oleh jamur TUNGRO Penyakit akibat virus yang menyerang padi LISOZOME Substansi yang membantu mencegah infeksi bakteri BASIL Bakteri, bibit penyakit, kuman, mikroba, patogen ENTEROPATI Dok penyakit usus atau saluran pencernaan
penyakit infeksi bakteri yang menyerang usus tts