d Menggunakan peralatan yang tidak aman. e. Menggunakan prosedur yang tidak aman. f. Mengambil posisi tidak aman. g. Mengangkat secara tidak tepat. h. Pikiran kacau, gangguan, penyalahgunaan, kaget, berselisih. 3.1.5 Faktor - Faktor Kecelakaan Kerja Kecelakaan kerja (occupational accident) adalah sebuah kejadian lain yang dapat menyebabkan pekerja sakit. Dari berbagai macam teori, teori yang sering digunakan ialah tiga faktor utama (three main factor), yaitu: (6) a. Faktor Pekerjaan Sangat berpengaruh terhadap terjadinya resiko kecelakaan kerja, yang dapat mempengaruhi antara lain : 1) Waktu kerja : bagi seorang tenaga kerja, waktu kerja Dalamhal ini pengusaha wajib melakukan upaya K3 kepada pekerjanya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan PAK, serta mencapai produktivitas yang optimal. Semua tempat kerja yang dapat membahayakan keselamatan atau kesehatan pekerja, baik di darat, di darat, di air, di air, atau di udara, harus menggunakan K3. Temuantersebut diterapkan pada generator listrik yang mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Berikut beberapa alat yang menggunakan prinsip kerja induksi elektromagnetik: Generator. Generator adalah alat yang digunakan untuk merubah energi gerak (kinetik) menjadi energi listrik. Baca juga: Teori Dasar Kemagnetan: Sifat dan Medan Magnet membahayakankeselamatan kerja karyawan, demikian pula sebaliknya. Adapun faktor yang dapat memengaruhi kesehatan kerja, kesehatan kerja karyawan dapat dipengaruhi berbagai faktor. Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan kerja karyawan menurut (Kasmir, 2018) yaitu : 1. Udara, maksudnya adalah kondisi udara Vay Nhanh Fast Money. ๏ปฟTegangan listrik yang kuat sangat berbahaya bagi keselamatan. Sumber memiliki sejumlah manfaat bagi manusia. Tak heran, listrik telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari karena dapat membantu manusia dalam melakukan aktivitasnya. Dengan adanya listrik, manusia bisa mengoperasikan komputer untuk pekerjaan, menonton tv untuk hiburan, bahkan menggerakkan mesin pabrik untuk memproduksi Susanta dan Sasi Agustoni dalam buku Kiat Hemat Bayar Listrik berpendapat bahwa listrik merupakan penopang utama kegiatan manusia modern. Secara sederhana, listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel atau penghantar lainnya. Dengan adanya energi ini, membuat sejumlah peralatan yang menggunakan listrik beroperasi. Tak heran, listrik dinilai sangat berguna bagi kehidupan di samping sejumlah manfaat yang didapatkan dari penggunaan listrik, ternyata listrik juga berbahaya yang bahkan mengancam nyawa manusia. Bahaya Listrik Bagi ManusiaTersengat atau tersetrum listrik merupakan suatu bahaya yang dapat mengancam keselamatan manusia. Mungkin di beberapa kasus, seseorang tidak meninggal dunia usai tersengat listrik. Hal itu karena manusia memiliki batasan tersendiri dalam menahan sengatan buku Mengenal Listrik Lebih Baik dari Segala Sisi karya Hendi, manusia mampu menahan listrik 12 Volt yang bersumber dari aki atau akumulator. Kekuatan aliran listrik dibagi menjadi empat kelompok dilihat dari sisi yang membahayakan manusia, yakni1. Kekuatan arus listrik 0,1-0,5 mA. Pada kekuatan ini, manusia belum bisa merasakan aliran listrik ketika tersengat atau Kekuatan arus listrik 0,5-10 mA. Manusia jika tersengat listrik dengan kekuatan ini akan merasakan kesemutan di daerah permukaan kulit. Jantung juga mulai menunjukkan reaksinya terhadap sengatan listrik PLN sebesar 220V akan mengancam nyawa manusia. Sumber Kekuatan arus listrik 200-500 mA. Apabila tersengat listrik dengan kekuatan sekitar 200-500 mA, jantung manusia akan memberikan respons kaget dan akan terasa amat sakit. Apabila tersengat lebih dari 0,5 detik maka akan bahaya bagi Kekuatan arus listrik di atas 500 mA. Tersengat listrik di atas 500 mA sangatlah bahaya bagi seorang manusia. Tak hanya jantung, sistem peredaran darah manusia juga akan terganggu yang dapat mengakibatkan ini, manusia perlu berhati-hati dalam penggunaan listrik, terlebih ketika menggunakan listrik dengan jumlah yang yang Harus Kamu Lakukan untuk Menjaga Keselamatan dari Bahaya Tersengat Listrik?Untuk menjaga keselamatan, ini cara menghindari bahaya dari tersengat listrik1. Memperhatikan Lisensi Peralatan ElektronikMasyarakat dianjurkan untuk menggunakan alat-alat yang telah memiliki standar dan lisensi dari lembaga-lembaga tepercaya seperti LMK Lembaga Masalah Kelistrikan, atau SNI Sertifikasi Nasional Indonesia. Untuk produk luar negeri, sebaiknya menggunakan alat yang memenuhi standar IEC Internasional Electrotechnical Commisions atau UL Underwriters Laboratories.2. Hindari Penggunaan Listrik Dekat AirAir dan listrik merupakan dua komponen yang tak bisa disatukan. Untuk itu, pastikan ketika menggunakan peralatan elektronik, tak ada aliran air atau genangan di sekitarnya. Contohnya, ketika menggunakan pengering rambut, sebaiknya tidak digunakan dalam kamar bersentuhan secara langsung dengan aliran atau penghantar listrik. Sumber Menggunakan Sarung TanganUntuk pekerja yang menangani arus listrik, sebaiknya menggunakan sarung tangan anti listrik agar dapat melindungi tangan dari sengatan listrik secara langsung. Apabila tak mempunyai sarung tangan, ketika menyalakan peralatan elektronik pastikan kondisi tangan sedang Jangan Gunakan Peralatan Listrik yang RusakUntuk menghindari bahaya listrik, sebaiknya menjauhi alat-alat elektronik yang telah rusak. Misalnya, kabel-kabel yang sudah terkelupas, dan juga stop kontak yang tidak yang akan terjadi jika manusia tersengat kekuatan arus listrik 0,5-10 mA?Berapa kekuatan arus listrik yang paling berbahaya untuk manusia jika tersengat?Apa lembaga yang mengeluarkan standar keamanan penggunaan listrik di Indonesia? Anda seringkali mendengar adanya kebakaran yang dipicu oleh listrik. Banyak orang kehilangan nyawa akibat kena sengatan listrik. Masalah utama dalam mempelajari kelistrikan adalah tidak terlihat dan tidak bisa diraba. Bahaya listrik dibedakan menjadi dua, yaitu bahaya primer dan bahaya sekunder. Bahaya primer adalah bahaya-bahaya yang disebabkan oleh listrik secara langsung, seperti bahaya sengatan listrik dan bahaya kebakaran atau ledakan. Sedangkan bahaya sekunder adalah bahaya-bahaya yang diakibatkan listrik secara tidak langsung. Namun bukan berarti bahwa akibat yang ditimbulkannya lebih ringan dari yang primer. Misalnya bahaya sekunder antara lain adalah tubuh/bagian tubuh terbakar baik langsung maupun tidak langsung, jatuh dari suatu ketinggian, dan lain-lain. Menggunakan listrik banyak kelebihan seperti memberikan penerangan bagi kehidupan, memberi kemudahan dalam melakukan usaha serta kelebihan-kelibahan lainnya. Disamping banyaknya kelebihan dan kegunaanya, tidak sedikit yang bersifat merugikan, seperti kebakaran, menyebabkan hilangnya jiwa tersetrum listrik dll. Merugikan ini karena tidak bijaknya dalam menggunakan energi listrik ini, untuk itu Anda sebagai pengguna utama kelistrikan saatnya Anda tahu mengenai penggunaan listrik yang aman. Bahaya-bahaya listrik Setelah Anda tahu bahaya listrik setelah melihat akibatnya, misal lampu menyala, kipas berputar, dan radio tiga bahaya yang diakibatkan oleh listrik, yaitu kesetrum sengatan listrik, panas atau kebakaran, dan ledakan. Kesetrum atau sengatan listrik akan dirasakan jika arus listrik melalui tubuh Anda. Biasanya arus akan mulai dirasakan jika arus yang mengalir lebih dari 5 mA. Pada arus yang kecil, aliran arus hanya akan mengakibatkan kesemutan atau kehilangan kemampuan untuk mengendalikan tangan. Pada arus yang besar, arus listrik bisa membakar kulit dan daging Anda. Yang paling bahaya adalah jika arus tersebut mengalir melalui jantung atau otak. Perlu dicatat bahwa yang membahayakan adalah aliran arus listrik, bukan tegangan listrik. Meskipun tegangannya tinggi, bisa saja tidak membahayakan asalkan arusnya sangat kecil. Bahaya kedua adalah panas atau kebakaran. Panas muncul karena adanya aliran arus melalui suatu resistansi. Besarnya panas sebanding dengan kwadrat arus, besarnya resistansi, dan waktu. Jika Anda menggunakan kabel yang terlalu kecil maka resistansinya besar sehingga kawat bisa mengalami pemanasan. Kawat yang panas bisa menyebabkan terbakarnya isolasi kabel sehingga mengakibatkan terjadinya hubungsingkat. Kontak atau sambungan tak sempurna juga bisa menyebabkan timbulnya panas yang membakar isolasi kabel. Menutup lampu, menutup kipas angin, menutup layar komputer dengan bahan yang mudah terbakar juga membahayakan. Bahaya ketiga adalah ledakan. Saat terjadi hubungsingkat, arus listrik yang mengalir akan sangat besar. Arus yang sangat besar bisa menyebabkan kenaikan temperatur yang sangat cepat sehingga menyebabkan naiknya tekanan udara secara cepat. Untuk instalasi perumahan, bahaya ini mungkin tidak terlalu besar karena arus hubungsingkat yang mungkin terjadi tidak terlalu besar. Agar berkurang bahaya akibat penggunaan listrik, di Indonesia telah ada Peraturan Umum Instalasi Listrik PUIL. Di dalam PUIL, telah diatur bagaimana mengurangi risiko muculnya tegangan sentuh yang membahayakan orang. Menurut peraturan, seharusnya semua instalasi listrik harus mendapatkan sertifikat laik operasi SLO yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang. Sayangnya, banyak sekali instalasi listrik tidak memiliki SLO. Kalaupun memiliki SLO, seringkali Anda melakukan perubahan instalasi tanpa melapor kepada pihak yang berwenang. Tak jarang malah instalasi listrik diubah oleh orang yang bukan ahlinya. Baca Juga Bahaya Listrik Akibat Menumpuk Stop Kontak Selain membiasakan hanya menggunakan peralatan standar yang dijamin keamanannya, hal-hal berikut bisa mengurangi risiko bahaya listrik, yakni Jauhkan sumber-sumber listrik seperti saklar, sambungan listrik, kabel-kabel listrik. Gunakan standar pengamanan pemasangan sumber tersebut, sehingga tidak membahayakan dan terhindar dari sengatan, terutama untuk anak-anak. Gunakanlah material listrik, seperti kabel listrik, tusuk kontak listrik,saklar listrik yang terjamin kualitasnya sesuai dengan standar. Standar dari material listrik tersebut biasanya bertuliskan Standar Nasional Indonesia SNI, Lembaga Masalah Kelistrikan atau SPLN standar PLN. Segera pangkas pohon, ranting-ranting di dekat rumah jika sudah mendekati jaringan listik. Hindari pemasangan alat-alat listrik yang membahayakan jaringan listrik, seperti pemasangan atnena listrik mendekati jaringan listrik. GUnakan listrik secara jujur, dengan tanpa mencuri listrik menyantol , mengakali KWH meter, atau menggunakan listrik secara tidak sah . Pemasangan yang tidak sesuai standar sangat membahayakan pengguna. Berhati-hati dan selalu memberikan pengarahan kepada yang tidak mengerti kelistrikan agar selalu waspada ketika berada di dekat jaringan listrik. Kesimpulan Demikian penjelasan tentang Bahaya Listrik Dan Pencegahannya. Listrik dapat membahayakan keselamatan Anda jika tidak dikelola dengan baik . Banyak penyebab bahaya listrikyang terjadi disekitar kita antara lain isolasi kabel rusak , bagian penghantar terbuka , dan sambungan terminal yang tidak baik. Semoga bermanfaat. Sebagian besar pekerjaan sekarang tak bisa dilepaskan dari listrik. Untuk itu, keselamatan kerja listrik sangat penting agar proses kerja bisa berlangsung dengan lancar. Namun, listrik ini juga sering menjadi penyebab terjadinya kecelakaan kerja. Oleh karenanya kita harus selalu memperhatikan agar aliran listrik yang digunakan saat bekerja berlangsung dengan aman. Seringnya listrik menjadi penyebab timbulnya kecelakaan kerja itu pernah diteliti oleh National Institute of Occupational Safety and Health NIOSH pada tahun 1998. Ketika itu mereka meneliti kecelakaan kerja yang disebabkan oleh listrik dari tahun 1982 sampai 1994. Lembaga ini meneliti kejadian sengatan listrik yang terjadi sebanyak 244 kali dan mengakibatkan 244 korban. Dari jumlah tersebut, sebanyak 7 persen korban mengalami meninggal dunia. Baca juga Begini Cara Menolong Korban Tersengat Listrik yang Benar Bahaya Listrik dan Pencegahannya Penyebab Korsleting Listrik dan Cara Mencegahnya Memang, kecelakaan kerja yang diakibatkan tersetrum listrik itu sangat berbahaya. Dari penelitian tersebut, terangkum data menarik seperti berikut ini Secara gender, yang terkena sengatan kerja karena listrik itu 99 persen adalah laki-laki. Namun yang kemudian paling sering mengalami akibat sampai meninggal dunia adalah yang masih berusia muda, yaitu sebanyak 64 persen berusia sebelum usia 35 tahun. Adapun jenis setruman yang paling sering menyebabkan kecelakaan itu adalah karena arus bolak-balik AC. Yang banyak mengalami tersetrum listrik ini adalah karyawan baru. Kebanyakan, bekerja kurang dari satu tahun. Sementara ditinjau dari sektor usaha, pekerja di bidang konstruksi yang paling sering mengalami tersetrum listrik. Persentasenya sampai dengan 40 persen. Baru di urutan berikutnya adalah karyawan di bidang transportasi/komunikasi/ pelayanan publik yaitu sebanyak 16 persen. Lalu untuk sektor manufaktur mencapai 12 persen, dan terakhir adalah pekerja di bidang kehutanan/ pertanian dan perikanan yaitu sebanyak 11 persen. Lalu jika dilihat dari jenis pekerjaan karyawan yang paling sering tersetrum ini adalah memang mereka yang bertugas pada bidang listrik. Walau mereka sudah terlatih, namun kejadian tersetrum listrik ini disebabkan karena mereka tidak memakai alat pelindung diri seperti sarung tangan, pengaman lengan, dan lainnya. Mungkin karena mereka sudah merasa ahli dan kemudian mengabaikan hal itu. Dari riset yang dilakukan oleh NIOSH itu juga terdapat jenis kecelakaan kerja karena listrik sebagai berikut Paling tinggi tersetrum karena pekerja melakukan kontak langsung dengan kabel listrik. Kejadian ini mencapai 28 persen. Lalu di urutan berikutnya adalah kecelakaan yang terjadi karena bersumber dari peralatan yang membutuhkan listrik. Untuk kejadian ini mencapai 21 persen. Jenis kecelakaan listrik berikutnya adalah terjadi sentuhan antara kendaraan dengan kabel listrik. Kecelakaan ini mencapai 18 persen. Lalu yang disebabkan karena salah memasang atau rusaknya peralatan mencapai sebanyak 17 persen. Dan jenis tersengat listrik yang paling rendah yaitu terjadinya hubungan antara peralatan dengan kabel listrik. Melihat hasil penelitian ini, tak pelak lagi peningkatan keselamatan kerja listrik di lingkungan keja harus kita tingkatkan. Tentu kita semua tak ingin ada rekan kerja yang suatu hari nanti meninggal dunia karena mengalami kecelakaan yang tidak kita harapkan ini. Bukan saja dampaknya bagi karyawan sendiri, tapi juga keluarga, rekan kerja, perusahaan sampai masyarakat akan ikut merasa kehilangan. Tertarik mengikuti pelatihan ini? Daftar segera dengan klik tombol Aman Bekerja dengan Listrik untuk Mencegah Tersetrum dan Kecelakaan Kerja Untuk itu, demi mencegah terjadinya kecelakaan listrik, kita perlu untuk mempraktekkan kebiasaan aman saat berhubungan dengan listrik. Berikut ini beberapa tips yang harus selalu dipraktekkan karyawan sebelum menangani pekerjaan yang terkait dengan listrik. Gunakan alat pelindung diri dan alat kelistrikan yang aman dan berkualitas Lakukan prosedur yang efektif dan aman ketika memperbaiki sirkuit listrik maupun peralatan yang menggunakan listrik. Selalu hindari kontak yang berpotensi menyebabkan tersetrum. Gunakan selalu cara memperbaiki peralatan listrik yang aman. Pastikan semua peralatan maupun listrik, kabelnya tertutup dan tidak ada yang terkelupas. Kotak listrik maupun peralatan ganda harus tertutup. Jika ada kabel listrik yang rusak atau terkelupas, segera ganti. Agar tidak berbahaya bagi pekerja. Keselamatan Kerja Listrik memang bukan perkara sepele. Meski Anda mungkin sudah ahli menangani listrik bertahun-tahun, tapi jangan pernah meremehkannya. Selalu gunakan alat pengaman yang sesuai agar keselamatan kita lebih terjaga. Bagaimanapun nyawa kita lebih berarti dari segalanya. HSE Prime member of HSE Center Indonesia memberikan solusi bagi perusahaan anda untuk terciptanya K3 yang berstandard Nasional, dengan mengadakan Pelatihan Ahli K3 Listrik, informasi silabus pelatihan dapat dilihat di link berikut. Sumber RumahCom โ€“ Segala aktivitas di rumah, sebagian membutuhkan energi listrik. Menonton, menggunakan komputer, hingga penerangan rumah semuanya menggunakan energi listrik. Namun, sebagian besar orang terkadang abai dengan keamanan listrik. Akibatnya muncul banyak kasus kebakaran akibat korsleting listrik. Menjaga keamanan listrik tentu perlu dilakukan agar memastikan keamanan Anda bersama dengan penghuni rumah lainnya. Keamanan listrik banyak dipengaruhi oleh kabel yang rusak, kerusakan lampu, catu daya, steker, dan banyak lagi lainnya. Oleh karena itu Anda perlu mengetahui bagian mana dari rumah Anda yang memiliki potensi besar mengalami kerusakan. Kerusakan listrik yang mengakibatkan kebakaran dan bahaya lain bagi pengguna sebenarnya bisa dicegah dengan cara yang sederhana. Namun Anda tentu tetap harus bertanya pada profesional agar tingkat keamanannya semakin terjamin. Berikut ini adalah cara untuk menerapkan keamanan listrik di rumah. 1. Periksa apakah daya listrik peralatan Anda sudah sesuai Jika beberapa peralatan melebihi kapasitas daya yang tersedia hal tersebut bisa menyebabkan kerusakan listrik. Foto Daya listrik watt biasanya menjadi acuan penggunaan peralatan listrik. Oleh karena itu Anda harus melihat kapasitas daya listrik rumah apakah sudah sesuai dengan masing-masing peralatan. Jika beberapa peralatan melebihi kapasitas daya yang tersedia hal tersebut bisa menyebabkan kerusakan listrik. Oleh karena itu cobalah untuk memeriksa peralatan listrik Anda secara seksama, terutama pada alat-alat yang menggunakan daya besar. Untuk keamanan lebih tinggi, Anda sebenarnya bisa beralih ke peralatan yang lebih hemat energi. Misalnya menggunakan lampu LED yang dipercaya mengurangi penggunaan daya listrik hingga daya tahannya yang cukup lama. 2. Jangan menggunakan soket listrik berlebihan Penggunaan daya yang besar dapat mengakibatkan korsleting. Foto Kebiasaan masyarakat kita yang menggunakan soket listrik secara berlebihan kadang dianggap sebagai hal wajar. Misalnya pemakaian kabel terminal listrik atau konverter multi outlet yang hanya ada 3 slot, namun penggunaannya bisa untuk 6 alat listrik. Hal ini tentu berbahaya dan memicu terjadinya korsleting listrik. Pastikan untuk menggunakan satu outlet untuk satu alat listrik saja. Lalu jangan menggunakan alat penghasil panas seperti setrika pada multi outlet. Penggunaan daya yang besar dapat mengakibatkan korsleting. 3. Ganti atau perbaiki kabel listrik yang rusak Pastikan pemasangan kabel sesuai dengan kondisi ruangan dan properti Anda, agar memastikan keamanan rumah. Foto Penyebab kebakaran dan sengatan listrik berbahaya sering terjadi karena kerusakan pada kabel listrik. Semua kabel harus Anda periksa dengan benar dan teliti, agar bisa diketahui bagian mana yang rusak atau berpotensi membahayakan penghuni rumah. Keberadaan kabel listrik juga harus ditempatkan dengan benar. Jangan meletakkannya pada bagian bawah perabotan karena mempercepat kerusakan kabel. Jika Anda sulit mengenai manajemen pemasangan kabel, sebaiknya mintalah bantuan teknisi. Pastikan pemasangan kabel sesuai dengan kondisi ruangan dan properti Anda, agar memastikan keamanan rumah. Tanyakan juga pada mereka kabel seperti apa yang cocok dan aman bagi rumah Anda. 4. Cabut peralatan yang sedang tidak digunakan dari soket listrik Hal ini bisa menjadi langkah tepat untuk menghemat biaya listrik karena daya yang digunakan bisa berkurang. Foto Salah satu cara mudah dalam memastikan keamanan listrik di rumah mencabut seluruh peralatan dari soket listrik saat tidak digunakan. Misalnya Anda dan keluarga sedang beraktivitas di luar rumah, tentu mencabut semua peralatan listrik harus Anda lakukan. Karena jika terjadi korsleting atau gangguan listrik lainnya Anda tidak bisa melakukan langkah penanganan secara langsung. Selain itu hal ini bisa menjadi langkah tepat untuk menghemat biaya listrik karena daya yang digunakan bisa berkurang. Namun jika Anda terkadang lupa melakukan hal tersebut sudah banyak tersedia smart plug. Dengan alat tersebut Anda dapat mengatur waktu atau jadwal penggunaan daya pada setiap soket listrik. Sumber Jadi mau cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya lewat Area Insider. Hanya yang percaya Anda semua bisa punya rumah. Keselamatan kerja setrum yaitu keselamatan kerja nan bertalian dengan alat, bahan, proses, palagan lingkungan dan cara-cara melakukan karier. Tujuan dari keselamatan kerja listrik adalah bikin melindungi fungsionaris ataupun orang dalam melaksanakan tugas-tugas alias adanya voltase listrik disekitarnya, baik internal bentuk instalasi maupun jaringan. Pada dasarnya keselamatan kerja listrik yaitu tugas dan kewajiban dari, maka dari itu dan untuk setiap anak adam yang meluangkan, melayani dan menunggangi pokok setrum. Undang undang no. 1 tahun 1970 adalah undang undang keselamatan kerja, yang di dalamnya mutakadim diatur pasal-pasal akan halnya keselamatan kerja bagi pegiat-pekerja listrik. Penyebab utama kematian atau kesialan khusyuk nan berhubungan dengan tiang penghidupan elektrik merupakan laksana berikut Menunggangi peralatan-peralatan tanpa maintenance nan baik Kerja terlalu dekat dengan kabel listrik bertegangan tinggi Investigasi kabel pangkal tanah bertegangan Praktek yang tak aman saat menggunakan supply utama Menggunakan peralatan-peralatan nan tidak standar Tipe Kecelakaan Setrum Akibat yang diderita momen seseorang terkena gabungan listrik yaitu Electric shock Electrical burns Loss of muscle control Electric Shock Tekanan listrik listrik dengan 50 Volt privat suatu kesempatan, memblok sinyal ke pencetus dan otot nan dapat menyebabkan Jantung berhenti Selit belit bernafas Kejang otot Kejang otot dapat menyebabkan cedera jasad, dan kontraksi pada otot Engkau. Baca juga 6 Zarah Kunci Kemajuan Membangun Program K3 10 Biaya siluman Berkarya dengan Aman dan Selamat Ordinansi Ahli K3 Umum dan Implikasinya bagi Perusahaan Peran Ahli K3 Umum intern Pertambahan Produktivitas & Kesangkilan Kerja Manfaat Sertifikasi K3 Bagi Perusahaan dan Pegawai Static Electricity Tersengat listrik static bisa terjadi bak contoh ketika anda akan timbrung ke dalam otomobil, dan tegangannya dapat mencecah volts. Namun demikian arusnya hanya berputar internal hitungan detik sehingga enggak terlalu menimbulkan gangguan kepada orang yang terkontak. Di lokasi kerja dimana ada potensi kebakaran dan ledakan, maka tindakan pencegahan harus dilakukan sehingga electric static ini tidak menjadi pemicu. Prosedur keselamatan ketika berkarya dengan peralatan elektrik Cek peralatan Ia apakah sesuai dan menunaikan janji standar Gunakan equipment bertegangan rendah sedapat barangkali Sekiranya menggunakan 230 volt, gunakan peralatan ELCB Cek peralatan Dia apakah masih teruji sticker Portable Appliance Test PAT-nya. Cek power point, three pin plug dalam peristiwa bagus Cek dawai-benang besi dilantai jangan sampai menyebabkan tripping hazard. Prosedur keselamatan saat bekerja dengan Electrical Equipment, Mesin-mesin dan Instalasinya Perencanaan yang matang penyaringan peralatan-peralatan yang tepat sebelum tiba kerja Dikerjakan oleh manusia yang kompeten Gunakan equipment nan standar dan sesuai Semoga bermanfaat. sumber HSE Prime memberikan solusi buat perusahaan anda buat terciptanya K3 nan berstandard Kebangsaan, dengan mengadakan Pelatihan Pakar K3 Listrik, butir-butir pelatihan boleh dilihat di link berikut.

penggunaan listrik berikut yang dapat membahayakan keselamatan adalah