Majusi1] adalah sebutan bagi para pengikut agama Zoroaster yang mana sebutan ini telah dikenal dan digunakan semenjak 6 abad sebelum masehi. Penggunaan paling awal yang pernah diketahui adalah pada inkripsi tiga bahasa yang ditulis oleh Darius, yang disebut inkripsi Behistun.
Bagipara pecinta sepak bola, Diego Maradona jelas adalah seorang legenda besar.
Soerkatipengikut Muhammad Abduh dan Rashid Ridha, modernis Mesir. Soerkati dikenal reformis. Ia ingin menyelaraskan pengalaman Islam dengan tuntutan zaman. Ia juga mengajarkan kesetaraan semua mukmin. Dalam konteks kesetaraan mukmin itulah, Soerkati menggugat posisi istimewa sayid. Ia menyerang pemuliaan diri dan delusi kesucian kaum sayid.
AyahPin menggaet hati pengikut dengan ajaran perennial, yaitu menggabungkan ritual pelbagai agama menjadi satu. Itu sebabnya dia mengaku reinkarnasi Yesus, Buddha, Siwa, dan Nabi Muhammad sekaligus. Dia pun menekankan pentingnya menghormati antar umat beragama. Pengikut ajarannya diajak berkunjung ke kuil, masjid, dan gereja.
Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Nợ Xấu. BANDA ACEH - Islam adalah agama akhir zaman, yaitu agama yang sempurna untuk menyempurnakan ajaran agama sebelumnya. Agama bagi seluruh umat manusia yang membawa kedamaian, rasional, yang sesuai fitrah manusia untuk keselamatan hingga hari akhirat kelak. Namun demikian, mengamalkan ajaran Islam sesuai yang diperintahkan Allah SWT dan Rasul-Nya di akhir zaman, tidaklah mudah. Harus melewati banyak cobaan, penderitaan, kesengsaraan hidup dalam menghadapi fitnah akhir zaman. Sehingga kunci utama untuk melewatinya adalah kesabaran terhadap berbagai ujian Allah agar tetap istiqamah dengan ajaran agama meskipun berat. Bahkan, saking beratnya memegang syariat agama Islam ini di akhir zaman terasa bagaikan memegang bara api. Karena pada saat itu Islam dan umatnya yang istiqamah dianggap asing, dan dikucilkan. Orang-orang sudah semakin malas-malasan menjalankan syariat Islam, sampai pada kondisi benci berbicara dan menjalankan Islam. Demikian antara lain disampaikan Syeikh Samih bin Jamal bin Jamal Shaleh Ali Al-Kuhali ulama dari Kota Aden, Hadramaut, Yaman saat mengisi pengajian rutin Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam KWPSI di Rumoh Aceh Kupi Luwak Jeulingke, Rabu 6/2 malam. “Inilah fenomena dan fitnah akhir zaman yang harus dihadapi dan dilewati umat Islam saat ini. Orang yang memegang teguh agama Islam bagai memegang bara api, panas dan menyakitkan. Tapi beruntunglah orang-orang yang memegang bara api yang dijanjikan kemenangan oleh Allah,” ujar Syeikh Samil Jamal didampingi penerjemah, Habib Alwi bin Shahab dari Tangerang dan Tgk H Muhammad Hatta Lc MEd Pimpinan LPI Dayah Madani Al-Aziziyah Lampeuneureut Ujong Blang, Darul Imarah, Aceh Besar. Syeikh Samih yang juga penceramah resmi Kementerian Wakaf Yaman ini mengungkapkan, salah satu yang beruntung tersebut adalah Aceh dan umat Islam di daerah ini yang tengah menerapkan ajaran dan hukum syariat Islam, yang sama seperti memegang bara api. “Menerapkan syariat Islam ini bagai memegang bara api karena akibatnya Aceh akan dikucilkan, dilecehkan, dicap radikal, intoleran, melanggar HAM dan dituding diskriminatif oleh pihak luar dan dunia internasional yang tidak senang syariat Islam diberlakukan,” jelasnya. Pengajar di Rubath Al Idrus di Aden Hadramaut, Yaman ini menyebutkan, selama ini, Aceh sudah menerima banyak stigma negatif, dan penilaian buruk dari pihak-pihak luar karena menerapkan syariat Islam. Ini tentunya sama seperti menggenggam bara api, yang yang apabila tidak kuat dan tidak sabar maka akan melepaskannya dan meninggalkan syariat Islam. “Alhamdulillah, umat Islam dan pemerintah di Aceh masih kuat memegang bara api ini, dan tidak pernah mundur sampai saat ini untuk menerapkan syariat Islam meski berbagai serangan dan tuduhan negatif. Tapi ini, belum seberapa, ke depan akan lebih berat lagi cobaan dan ujian ketika kita berupaya menegakkan syariat,” sebutnya. Syeikh Samih berharap Aceh terus bersabar dan istiqamah untuk membela dan menegakkan syariat berdiri tegak di Aceh, apapun resikonya. Karena tantangan ke depan dari kalangan musuh-musuh Islam yang tidak senang dengan syariat ini akan semakin berat.*
BAGHDAD - Pada zaman Malik bin Dinar ada dua orang bersaudara yang beragama Majusi. Kakaknya telah menyembah api selama 73 tahun, sedangkan adiknya telah menyembah api selama 35 tahun. Lalu adiknya berkata kepada kakaknya. Benarkah api yang selama ini disembah da pat melindungi mereka dari marabahaya? Bukankah sudah berpuluh-puluh tahun mereka menghormatinya? Dalam buku Belajar Cinta dari Seeekor Burung Pipit yang ditulis oleh Muhammad bin Abu Bakar Al Ushfuri, disebutkan percakapan keduanya dalam mencari Tuhan pun berlangsung, sang adik mengajak kakaknya untuk menguji api yang selama ini disembahnya sebagai Tuhan. Menurut dia, jika api itu menghormati mereka dengan tidak membakarnya. Namun jika api tersebut membakarnya seperti kepada orang pada umumnya maka tidak perlu menyembahnya. Sang kakak pun menyetujui usulan adiknya kemudian menyalakan api dan adiknya yang lebih dahulu meletakkan tangannya di atas api tersebut. Lalu adiknya meletakkan tangannya di atas api, maka terbakarlah jari-jarinya dan iapun mengeluh.“Aduuuh! Hai api, aku telah menyembahmu selama 35 tahun, tetapi kamu masih menyakitan aku,"ujar ia berkata kepada kakaknya untuk menyembah Allah SWT. Karena ketika dia berbuat dosa dan meninggalkan perintah-Nya selama 500 tahun umpamanya, maka Dia tetap berkenan melewatkan siksaannya dan mau mengampuni dosa meski hanya taat selama satu jam dan memohon ampun sekali kemudian mengajak adiknya untuk mencari orang yang mau menunjukkan jalan yang benar dan mengajarkan agama Islam kepada mereka. Maka keduanya sepakat untuk pergi menjumpai Malik bin Dinar agar beliau menjelaskan agama terus berangkat mendatangi Malik bin Dinar, kebetulan keduanya dapat menjumpai beliau di pertengahan kota Bashrah yang sedang duduk dikerumuni orang banyak, beliau sedang mengajar dan menasehati mereka. Setelah keduanya melihat Malik bin Dinar, maka kakaknya berkata kepada adiknya.“Terus terang saja aku tidak akan masuk islam. Sebab umurku telah terlampau banyak untuk menyembah api. Jadi kalau aku masuk islam dan kembali kepada agama Islam dan agama Muhammad, maka keluargaku dan tetanggaku pasti akan menegurku. Sedangkan aku lebih mencintai api daripada teguran mereka,"jelas pun melarang kakaknya untuk kembali menyembah api. Dia berusaha meyakinkan kakaknya teguran itu hanya bersifat sementara sedangkan api neraka lebih kekal. Namun kakaknya tidak mempedulikan saran kakaknya pulang kembali dan tidak mau masuk islam. Akhirnya keduanya beserta anak-anak dan istrinya lalu datang di majelis yang sering mendengarkan nasehat Malik bin Dinar. Mereka ikut duduk menunggu selesainya Malik bin Dinar beliau mengajar, lalu orang muda tadi berdiri di hadapan Malik bin Dinar sambil menceritakan keadaannya selama menyembah api dan meminta agar beliau memberikan petunjuk-petunjuk agama islam kepadanya beserta anak dan bin Dinar memberikan petunjuk-petunjuk agama islam kepadanya. Akhirnya mereka memeluk agama yang hadir di majlis kemudian menangis semuanya karena merasa senang dan terharu. Ketika ia akan pulang maka Malik bin Dinar berkata “Engkau tetap di sini dulu akan saya mintakan derma dari sahabat-sahabatku untuk mencukupi kebutuhanmu sekeluarga.”Pemuda tersebut menjawab bahwa dia tidak akan menjual agama dengan harta dunia. Kemudian dia dan keluarganya pergi ke tempat yang sepi. Kebetulan di situ ada rumah yang baru sekali dibangun, lalu ia tinggal di pagi harinya istrinya meminta suaminya untuk pergi ke pasar dan mencari pekerjaan. Sehingga dia bisa mendapatkan upah untuk membeli makanan. Ia lalu pergi ke pasar tetapi tidak ada seorangpun yang memberikan buruhan dan upah iapun berkata pada dirinya, kalau begini dia akan bekerja pada Allah. Ia lalu masuk masjid yang sudah tidak pernah dipergunakan berjamaah, ia terus sholat di dalamnya sampai ia pulang ke rumahnya dengan tangan kosong tidak membawa apa-apa. Istrinya bertanya “ Apakah hari ini engkau tidak memperoleh apa-apa?” Ia menjawab “Hai istri, hari ini aku bekerja pada seorang raja, tetapi dia belum memberikan sesuatu kepadaku, semoga besok pagi dia akan memberi kepadaku.”Jadi semalaman mereka kelaparan. Pagi harinya ia pergi lagi ke pasar. Tetapi juga tidak mendapat pekerjaan. Ia terus pergi ke masjid lagi dan melakukan sholat sampai malam karena Allah, kemudian ia pulang ke rumahnya juga dengan tangan kosong tidak membawa bertanya kepadanya hal yang sama. Namun jawaban suami kali ini berbeda. “ Hari ini aku bekerja kepada seorang raja seperti yang aku kerjakan kemarin, semoga dia akan memberikan upah besok pagi, yaitu hari jumat.”Jadi anak dan istrinya tetap kelaparan. Setelah pagi yaitu hari Jumat ia pergi ke pasar lagi juga tidak memperoleh ia terus ke masjid itu, lalu sholat dua rakaat, kemudian ia mengangkat tangannya ke langit sambil berdoa “Wahai Tuhanku, junjunganku dan kekasihku! Engkau benar-benar telah memuliakan aku dengan agama islam dan memakaikan mahkota padaku dengan mahkota islam serta memberikan petunjuk kepadaku dengan mahkota petunjuk. Maka dengan kemuliaan agama yang engkau limpahkan kepadaku, dan demi kemuliaan hari yang penuh berkah lagi mulia dan yang agung pangkatnya di sisi-Mu yaitu hari jumat, aku memohon kepadaMu semoga Engkau berkenan melenyapkan kesibukan belanja keluargaku dari hatiku, dan semoga Engkau berkenan melimpahkan rizki kepadaku yang tidak tersangka-sangka datangnya. Demi Allah, sesungguhnya aku ini malu terhadap keluargaku dan tanggunganku istri dan anak-anakku dan aku khawatir terhadap berubahnya tingkah mereka itu karena baru saja memeluk islam.”Kemudian ia berdiri dan sibuk melakukan sholat dan ia sholat dua rakaat. Setelah tiba waktu pertengahan siang, seorang yang masih muda itu keluar untuk berjumatan, di mana anak-anaknya masih dalam keadaan sangat ia pergi, tiba-tiba rumahnya didatangi tamu seorang laki-laki seraya mengetuk pintu. Istrinya lalu keluar, ternyata yang mengetuk pintu itu adalah seorang pemuda yang bagus rupanya, tangannya menggenggam uang emas yang dibungkus dengan sapu itu lalu berkata padanya, "Ambillah bungkusan ini dan katakan kepada suamimu bahwa ini adalah upah kerjanya selama dua hari. Dan hendaklah ia menambah pekerjaannya, nanti upah juga akan saya tambah, terutama tambahan pekerjaan pada hari Jumat ini. Karena sesungguhnya amal sedikit pada hari Jumat ini menurut Raja Yang Maha Kuasa dianggap banyak,".Wanita itu lalu mengambil bungkusannya, setelah dibuka ternyata berisi uang seribu dinar dan ia hanya mengambil satu dinar, lalu ia bawa kepada tukang real yang beragama Nasrani. Tukang real itu lalu menimbang uangnya, setiap satu mitsqal ternyata bobotnya bertambah dua ia melihat capnya, ternyata bukan dinar dunia. Jadi tukang real itu tahu bahwa uang dinar itu merupakan hadiah dari akhirat. Maka ia bertanya kepada wanita itu, “ Dari mana engkau mendapatkan dinar ini?”Lalu wanita tadi menceritakan semua pekerjaan yang dilakukan suaminya mulai awal sampai akhir. Setelah ia mendengarkan keterangan wanita tadi, lalu ia berkata kepadanya, “Tunjukkanlah kepadaku tentang Islam.”Setelah dijelaskan, ia masuk islam dan memberikan uang sebesar seribu dirham kepada wanita itu seraya berkata, "uang seribu dirham ini engkau belanjakan untuk keluargamu, dan jika sudah habis beritahukanlah kepadaku.”Maka setelah lelaki muda suami wanita itu selesai sholat lalu ia pulang dengan tangan kosong, dan ia membuka sapu tangannya dipenuhi dengan debu sambil berkata dalam hatinya, “kalau nanti istriku bertanya apa yang kubawa, akan kujawab membawa tepung.”Setelah ia sampai di rumahnya, ia melihat lambaran yang sudah disediakan dan berbau makanan. Ia lalu meletakkan sapu tangan didekat pintu agar istrinya tidak ia berkata kepada istrinya tentang kejadian apa yang dilihat di rumah. Maka istrinya menceritakannya secara lengkap. Suaminya terus bersujud syukur kepada bertanya mengenai isi sapu tangan yang dibawanya, tetapi suaminya tidak menjawab dan langsung membuka sapu tangan tersebut. Isi sapu tangan yang sebelumnya diisi debu kini berubah menjadi tepung dengan izin Allah. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
Majusi atau Zoroastrianisme adalah sebuah ajaran purba Parsi yang diasaskan oleh Zarathustra, yang bukan sahaja sebuah agama, tetapi sebuah falsafah kehidupan, juga disebut agama penyembah api dan Magianisme. Agama ini dikenali sebagai agama Parsi lama, Zarathustra, Zoroaster, Zoroasterisme, sebelum kemudiannya dikenali sebagai Agama Majusi. Sebelum kelahiran nabi Muhammad, agama ini merupakan agama yang utama di Timur Tengah dan Asia Tengah, namun pada hari ini, penganutnya adalah minoriti dimana kebanyakan mereka bertumpu di India. Sejarah Catatan pertama mengenai agama Majusi bertarikh sekitar pertengahan abad ke lima sebelum masihi SM. Ia adalah tulisan Herodotus yang bertajuk Sejarah diterbitkan pada 440 SM yang mana penulisan ini menceritakan mengenai bangsa Iran purba. Tulisan beliau merupakan sumber utama mengenai sejarah awal Empayar Achaemenid 648 SM – 330 SM dan dalam penulisan beliau, orang Parsi digelar sebagai Medes atau Mada dan Parsi ketika itu, yang terbahagi kepada beberapa puak. Puak-puak ini kemudiannya disatukan dibawah pemerintahan Cyrus Agung yang merupakan raja Achaemenid. Dalam penulisan ini juga, tersebut puak ke-enam Medes yang digelar Magi, yang berkemungkinan adalah golongan paderi dan mereka ini mempunyai pengaruh yang kuat dalam pentadbiran Medes. Magi berpegang kepada ajaran Zurvanisme, salah satu cabang agama Majusi. Empayar-empayar Parsi kemudiannya disatukan dibawah pimpinan Cyrus Agung diikuti dengan puteranya, Cambyses II. Kuasa Magi ketika zaman mereka ini disekat menyebabkan pemberontakan pada tahun 522 SM. Golongan Magi ini kemudiannya mencalonkan Smerdis sebagai raja Parsi dan mendakwa bahawa beliau adalah putera Cyrus. Pencalonan ini tidak mendapat bantahan daripada jajahan-jajahan Parsi kerana Cambyses yang memerintah Parsi ketika itu adalah seorang ketua dengan sikap kuku besi dan selalu menghabiskan masa di Mesir berbanding Parsi. Malah, Smerdis menjanjikan pelepasan cukai selama tiga tahun kepada rakyat Parsi. Herodotus iii. 68 Inskripsi Behistun. Menurut Inskripsi Behistun, Smerdis memerintah selama tujuh tahun sebelum digulingkan oleh Darius I pada tahun 521 SM. Golongan Magi kemudiannya ditindas dibawah pemerintahan Darius walaupun beliau mendakwa berpegang kepada ajaran Ahura Mazda, sebuah konsep ketuhanan dalam agama Majusi. Terdapat beberapa cubaan dari golongan Magi untuk menjatuhkan Darius, tetapi cubaan-cubaan ini berakhir dengan kegagalan. Namun begitu, agama Majusi mula membina kegemilangannya didalam masyarakat Parsi ketika zaman Achaemenid dan banyak manuskrip-manuskrip lama mengenai agama ini diterbitkan ketika pemerintahan Achaemenid. Malah, kalender Majusi juga turut diperkenalkan ketika zaman ini. Ketika pemerintahan dinasti Seleucid dan Parthia pula, status agama ini kurang jelas. Kemudian, Parsi jatuh ke tangan Iskandar Agung dimana banyak hasil tulisan agama Majusi dimusnahkan. Ketika zaman Sassanid, agama Majusi sekali lagi mencapai kegemilangannya. Dimana saja Sassanid menawan sesebuah wilayah itu, mereka akan membina kuil Majusi bagi mempromosikan agama ini. Namun begitu, pada masa yang sama, mereka mula menindas orang Nasrani dan penganut Manichaeisme. Pemerintah Sassanid berasa curiga terhadap Nasrani kerana mereka mempunyai hubungan yang rapat dengan Empayar Rom. Kepercayaan Majusi kemudiannya berkembang sehingga ke China melalui Jalan Sutera. Pada abad ke tujuh, empayar Sassanid kalah di tangan Arab dan titik ini merupakan penutup kegemilangan Majusi. Penganut Majusi kemudiannya mula memeluk agama Islam namun begitu, terdapat beberapa kumpulan yang enggan diperintah oleh kerajaan Islam dan mereka ini melarikan diri ke India. Nabi Agama Majusi Zarathustra dipercayai hidup sekitar 500-600 tahun SM dan dikatakan lahir dalam keadaan tersenyum. Lahir sahaja Zarathustra, Raja Durasan terus bergementar, kerana tukang tiliknya memberitahu bahawa ada seorang anak akan dilahirkan, yang akan menggugat kedudukan raja. Raja Duarasan telah memerintahkan 3 orang suruhan menculik bayi itu dan mencampakkannya ke dalam nyalaan api sebuah kuil agama Parsi. Bayi itu tidak terbakar, malah bermain-main dengan api tersebut. Sekali lagi bayi itu diletakkan di tengah padang lembu agar dia dipijak-pijak, tetapi salah seekor lembu datang dan mengawal bayi itu. Kemudian, bayi ini diletakkan dalam gua serigala, namun ketika serigala-serigala hendak masuk, kaki serigaal-serigala itu terpaku ke tanah. Kemudian datang dua ekor kambing menyusukan si bayi. Cubaan Raja Durasan membunuh Zarathustra gagal. Setelah dewasa, Zarathustra pergi beruzlah, berkhalwat, bermeditasi di Gunung Sabalan. Suatu hari Zarathustra didatangi Vonu Manah utusan Tuhan iaitu malaikat yang menyampaikan kata-kata Tuhan wahyu kepadanya. Antara wahyu yang sampai kepadanya ialah, “Orang inilah yang Aku Tuhan temui di sini, yang dia seorang sahaja sudah menerima wahyu Kami.” Menurut Zarathustra, Tuhan iaitu Ahura Mazda sentiasa menyeru manusia ke arah cahaya, kebaikan dan kebenaran. Manakala ada satu lagi kuasa jahat iaitu Ahriman atau Angro Mainyu yang sentiasa menyeru manusia ke arah kegelapan, kesesatan dan kejahatan. Cara untuk mengalahkan Ahriman ialah melalui tiga cara fikir yang baik-baik, cakap yang baik-baik dan buat yang baik-baik. Tiga cara ini disebut humata, hukata dan huvarsta. Zarathustra juga melarang penyembahan berhala dan dewa-dewi. Lebih kurang 10 tahun berdakwah, dia hanya dapat seorang pengikut yang benar-benar beriman. Pada usia 40 tahun, dia menukar strategi dengan berdakwah kepada raja zaman itu iaitu Kavi Vishtapa. Raja kemudiannya bersetuju memeluk agama Zarathustra sekiranya Zarathustra menang perdebatan dengan tokoh-tokoh agama kerajaan. Perdebatan berlangsung selama 3 hari dan ternyata Zarathustra di pihak yang benar. Raja dan rakyat pun memeluk ajaran Zarathustra. Jiwa orang yang mati akan diserahkan kepada Pemegang Buku Kehidupan. Humata, hukata dan huvarsta akan disemak. Sekiranya banyak kebaikan, jiwa itu akan dihantar ke langit syurga. Yang banyak keburukan, akan dihantar ke neraka yang penuh seksaan. Kitab Majusi Kitab suci agama Majusi dikenali sebagai Kitab Avesta atau Zend Avesta. Kitab Avesta terdiri daripada 21 bab dan setiap bab mengandungi 200 muka surat. Namun, yang tinggal sekarang hanya 5 bab, kerana sebahagian besar kitab yang lain telah musnah ketika serangan Alexander the Great. Asalnya Kitab Avesta ditulis dalam bahasa Zand bahasa Parsi kuno. Oleh kerana semakin ramai yang tidak tahu bahasa itu, kitab Avesta diterjemah ke dalam bahasa Pahlavi. 5 bab itu ialah Yasna, Vispered, Vendidad, Yasht dan Khorda Avesta. Ahura Mazda ada banyak nama, dikatakan ada 101 nama seperti Yang Mencipta, Yang Melihat, Yang Mengetahui, Yang Pengasih, Yang Pemurah, Yang Berkuasa, Yang Besar, Yang Dipuja, Yang Tidak Aad Akhirnya, Yang Suci, Yang Tinggi, Yang Benar, Yang Menyebabkan Segala-galanya, Yang Menolong, Yang Menjaga, Yang Tidak Dapat Dilihat Yang Ghaib, Yang Agung, Yang Kekal Abadi, Yang Menghitung, dan lain-lain. Dalam Buku Yashna dikatakan, “Sebutlah dan ulanglah berzikir namaKu pada setiap hari dan setiap malam.” Kitab suci agama Majusi terdapat dalam dua bahasa iaitu Zendi dan Pahlvi, namun disamping dua ini, beberapa bentuk tulisan Cuneform juga ditemui. Naskah Pahlvi menyerupai naskah Parsi kini, tetapi Zendi dan Cuneform berbeza bentuknya. Dalam kitab suci kuno, ada dua pembahagian penting, satu dikenali sebagai Zend Avesta atau Avesta Zend, dan yang lain adalah Dasatir. Masing-masing terbahagi lagi dalam dua bahagian iaitu Khurda Avesta dan Kalan Avesta, juga dikenali Zend dan Maha Zend, Khurda Dasatir dan Kalan Dasatir. Begitu banyak versi yang berbeza-beza tentang jumlah, bahasa, serta bila wahyu diturunkan, namun tidak ada satu pun yang dapat dipastikan. Menyembah Api Api dianggap sebagai simbol cahaya, terang dan kebenaran dan selepas zaman Zarathustra, api yang dinyalakan di rumah-rumah ibadah agama Zarathustra mula dianggap mulia dan akhirnya sampai ke peringkat dipuja dan disembah. Dari sinilah wujudnya agama yang dikenali sebagai agama Majusi pada zaman Rasulullah SAW. Pada hari Akhirat, manusia akan dihidupkan semula untuk diadili oleh Ahura Mazda. Manusia akan melalui satu titian yang bernama Cinvat atau Civanto Peretu. Di bawah titian ini terdapat arus ombak gelombang cairan logam yang bernyala-nyala neraka. Titian ini sangat halus, lebih halus daripada rambut. Orang baik akan dimasukkan ke dalam Paridaeza Paradise, Firdaus. Yang jahat akan dimasukkan ke dalam Gehannam Jahannam. Solat Sembahyang mereka 5 kali sehari semalam dan sebelum sembahyang, ada upacara seakan-akan wudhuk. 4 unsur alam dipandang suci iaitu tanah, api, air dan angin. Oleh itu mayat tidak boleh terkena semua itu. Maka mereka tidak mengebumikan mayat, membakar mayat, tidak menghanyutkan mayat dan tidak membiarkan mayat begitu sahaja. Sebaliknya, mereka menjalankan upacara pengebumian langit’. Terpadamnya Api Majusi Di manakah lokasi yang dikatakan apinya menyala selama ribuan tahun dan tidak pernah terpadam? Mengikut beberapa sumber bacaan, api yang dinyalakan ini dipastikan terletak di salah satu kuil api sembahan penganut agama Majusi. Menurut beberapa maklumat, eternal fire’ yang terpadam dalam peristiwa ini terletak di suatu lokasi bernama Istahrabad. Tetapi sumber lain pula mengatakan, api yang menyala selama ribuan tahun di kesemua kuil di bawah jajahan empayar Parsi terpadam terus pada malam kelahiran baginda. Sebenarnya, pada zaman pemerintahan Bani Sasan, mereka telah membina banyak benteng yang kukuh serta ratusan mungkin ribuan kuil menyembah api kerana Dinasti Bani Sasan menjadikan agama Majusi sebagai agama rasmi empayarnya. Pada masa kini, hanya ditemui beberapa buah sahaja kuil api yang masih terselamat di sekitar wilayah negara Iran kerana kebanyakan kuil api ini dihancurkan oleh tentera Islam ketika mereka mula memasuki dan membebaskan beberapa kota serta daerah di tanah Parsi. Diantara kuil api yang terselamat pada masa itu adalah kuil api Atashgha yang terletak di puncak bukit dalam daerah Isfahan, Iran berketinggian sekitar 210 meter. Mungkin kerana kedudukannya terlalu tinggi pada waktu itu, tentera Islam tidak memusnahkan ia kerana kawasannya yang licin dan berbahaya. Tanda terpadamnya api ini menunjukkan bahawasanya telah lahir seorang manusia yang bakal memadamkan kepercayaan menyembah api dan akan membawa ajaran baru yang bakal menjadi tentangan kuat ke atas penganut agama Majusi. Nota Hadis tidak sahih tentang peristiwa ini. Penganut Penganut agama Majusi dianggarkan seramai 200,000 pada tahun 1996. Di India sahaja, jumlah penganutnya adalah seramai 69,601 bancian 2001, di Pakistan, jumlahnya seramai 5,000 orang dan kebanyakan mereka bertumpu di Karachi. Terdapat juga beberapa penganut agama Majusi di Asia Tengah dan Iran. Semoga memberi manfaat.
Jakarta - Agama tertua di dunia diduga sudah ada sejak awal adanya manusia di bumi. Beberapa di antaranya pudar dan punah seiring waktu selagi agama lain tumbuh, seperti halnya kemunculan dan kemunduran sebuah kerajaan yang biasanya menganut kepercayaan catatan sejarah, ada sejumlah agama tertua di dunia yang masih dapat ditelusuri jejak. Beberapa di antaranya juga masih punya pengikut atau pemeluk sampai hari ini. Apa saja agama tertua di dunia?1. HinduHindu merupakan agama tertua di dunia menurut para ahli. Jejak akar penyebaran agama Hindu setidaknya ditemukan sudah berkembang sejak yang lalu di lembah sungai Indus, sekitar daerah Pakistan hari ini, seperti dikutip dari laman tertua di dunia ini masih memiliki pemeluk yang banyak hingga saat ini, yaitu sekitar 900 juta orang. Sebanyak 95 persen pemeluk agama Hindu tinggal di India. Hindu dianggap unik karena merupakan gabungan berbagai tradisi dan filosofi sebagai "jalan hidup" ketimbang agama tunggal yang dasar Hindu di antaranya yaitu henotheistic, yaitu menyembah satu dewa Brahmana, tetapi mengakui dewa-dewi lain. Pemeluk Hindu hidup untuk mencapai dharma, yaitu jalan hidup yang fokus pada perbuatan baik dan bermoral. Pemeluk Hindu mempercayai bahwa sapi adalah hewan sakral, sehingga tidak makan daging YahudiYahudi tercatat sebagai salah satu agama tertua di dunia yang berkembang sekitar 2000 tahun sebelum Masehi. Yahudi merupakan agama monoteis Abrahamik tertua, disusul Kristen dan Islam. Agama Yahudi tercatat dibangun nabi Musa atau Moses, meskipun sejarahnya sudah mengakar dari nabi Ibrahim atau Abraham yang dianggap sebagai leluhur orang Yahudi, seperti dikutip dari laman atau Judaism saat ini dipeluk oleh sekitar 13 juta orang di dunia. Yahudi modern umumnya terbagi atas Yahudi ortodoks, Yahudi reform, dan Yahudi konservatif. Orang Yahudi ortodoks masih menerapkan hampir semua praktik dan ritual tradisi. Sementara itu, Yahudi reform mempertahankan identitasnya tetapi menerapkan praktiknya lebih liberal, dan Yahudi konservatif lebih moderat diantara ZoroasterAgama Zoroaster berkembang di Persia kuno, yang kini merupakan wilayah negara Iran. Agama yang berkembang sekitar tahun sebelum Masehi ini tercatat punya pemeluk sebesar sekitar 200 ribu orang saat secara resmi muncul pada abad ke-6 sebelum Masehi oleh nabi dan pembangun kepercayaan Zoroaster. Tetapi, penelitian arkeologi mendapati akar penyebaran agama Zoroaster sudah berkembang sejak sebelum Zoroaster merupakan menjadi agama terkuat dan agama resmi di Persia pada tahun 600-650 SM. Orang Zoroaster menyembah Tuhan yang bernama Ahura Mazda, dengan api sebagai simbol cahaya atau kebijaksanaan Tuhan. Konsep inti Zoroaster mirip dengan agama besar seperti Kristen, Islam, dan ShintoAgama Shinto berkembang sejak tahun 700 SM di Jepang. Setelah agama Buddha datang, sejumlah elemen Buddha dan Konfusianisme bercampur dengan kepercayaan dan tradisi di di Jepang kelak menggabungkan ketiganya untuk mengembangkan Shinto sebagai panduan hidup. Pada zaman Meiji 1868-1912, Shinto didesain sebagai agama resmi negara. Hingga hari ini, dengan pemeluk sekitar 4 juta orang, Shinto menjadi bagian hidup banyak masyarakat dan kebudayaan Jepang bersama agama BuddhaAgama Buddha berakar sejak tahun 600 SM di wilayah yang kini menjadi Nepal. Agama Buddha memiliki pemeluk sekitar 500 juta orang saat ini. Tidak seperti agama tertua di dunia lainnya, agama Buddha bisa ditelusuri akarnya ke satu pendiri, yaitu Sidhharta Gautama merupakan pangeran di wilayah yang kini menjadi Nepal pada tahun lalu. Berdasarkan sejarah orang Buddha, Siddharta Gautama melepaskan kehidupan sebagai pangeran setelah melihat penderitaan orang di luar istana. Ia lalu duduk di pohon Bodhi, mendapat pencerahan, dan menjadi Buddha. Sejak itu, penganut agama Buddha mempraktikkan cara hidup damai seperti Siddharta Gautama dan mencari hidayahnya JainismeJainisme adalah agama dharma yang sudah ada sejak sekitar tahun 600 SM di India. Berkembang di sekitar waktu yang sama dengan Buddha, agama ini juga punya kemiripan kepercayaan dengan agama Hindu dan Buddha. Agama Jainisme tidak punya satu kitab, tetapi ajarannya diturunkan oleh tirthankara atau nabi yang sudah mencapai tingkat spiritual agama Jainisme mengimani ada 24 tirthankara. Tirtankhara terkahir adalah Mahavira, yang dianggap sebagai pendiri agama KonghucuAgama Konghucu berkembang di China sejak tahun 600 SM. Saat ini, salah satu agama tertua di dunia ini dianut oleh sekitar 6 juta orang di dunia. Agama Konghucu berasar dari Master Kong atau Kong Hu Cu, yang dikenal di dunia barat dengan nama Confucius. Kong Hu Cu diketahui tidak berniat untuk membangun sebuah agama, tetapi untuk membangun kembali nilai-nilai baik dan kepercayaan di dinasti Konghucu kelak memiliki pengaruh besar yang menyebar ke Jepang, Korea, dan Vietnam, baik sebagai agama maupun filosofi hidup dalam kehidupan spiritual dan Tao / DaoAgama Tao merupakan salah satu agama tertua di dunia yang kini dipeluk oleh sekitar 20 juta penganut. Penyebaran agama Tao dimulai di China sekitar tahun 500 SM. Agama ini juga dikenal dengan nama Tao mengambil dasar dari Tao Te Ching, buku ajaran Lao Tzu yang menekankan pada harmoni spiritual dalam diri. Tao dikenal sebagai perintis ide Yin dan Yang, yang bermakna bahwa dunia diisi oleh perbedaan-perbedaan yang saling melengkapi, seperti gelap dan terang, panas dan dingin, bertindak dan diam, dan revolusi Komunis, Tao tercatat sebagai salah satu agama terkuat di ini, agama Tao banyak dianut di China, Taiwan, Asia Tenggara, dan di Barat. Simak Video "Google Sediakan 11 Ribu Beasiswa Pelatihan untuk Bangun Talenta Digital" [GambasVideo 20detik] twu/pal
Verified answer Masyarakat arab jahiliyyah penyembah api disebut juga dengan kaum majusi atau pengikut agama Zoroastrianisme. Majusi menganut kepercayaan bahwa api adalah perwakilan dari dewa adalah sebutan bagi mereka pengikut agama Zoroastrianisme atau penyembah api dan merupakan salah satu agama yang berusia sangat tua sehingga memiliki penganut yang cukup penganut majusi percaya bahwa api yang mereka sembah merupakan perwujudan dari sifat 'Ahura Mazda' atau disebut juga sebagai sifat yang dimiliki oleh dewa dari 'Ahura Mazda' atau dewa kebaikan ini adalah 'Ahriman' yang memiliki arti berlawanan yaitu dewa Al-Quran yang menerangkan atau membahas tentang majusi ada pada surah Al-Hajj ayat pada hadist berbunyi “Sesungguhnya setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Dan kedua orangtuanya lah yang menjadikannya sebagai Nasrani, Yahudi, atau Majusi.” HR. Bukhori.Masa tentang persebaran majusi ini terdapat perbedaan oleh beberapa sejarawan, ada yang menyebutkan ia hidup antara SM, namun adapula yang mengungkapkan 6 lebih lanjutKitab agama majusi dapat dilihat di SPJ4
pengikut agama pemuja api